Pulau Tomia Jujur aja, awalnya saya bahkan nggak tahu Pulau Tomia itu di mana. Nama Wakatobi sudah cukup sering mampir di telinga, tapi Tomia? Sama sekali asing. Sampai akhirnya, seorang teman yang hobi diving ngajakin liburan bareng ke sana. Awalnya saya pikir, “Ah, paling pantai biasa.” Tapi saya salah besar. Tomia itu beda.
Travel Pulau Tomia adalah bagian dari Kepulauan Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara. Lokasinya tepatnya berada di Kecamatan Tomia, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Indonesia, dengan kode pos 93791. Untuk sampai ke sini, saya harus naik pesawat ke Wangi-Wangi dulu, lanjut kapal cepat ke Tomia. Melelahkan? Iya. Tapi sebanding banget sama pengalaman yang saya dapat.
Sesampainya di sana, saya langsung disambut angin laut yang adem dan senyum hangat penduduk lokal. Saya sempat ngobrol sama seorang bapak nelayan yang bilang, “Kalau sudah pernah ke Tomia, susah move on.” Awalnya saya ketawa, tapi sekarang saya paham maksudnya.
Keindahan Bawah Laut yang Gak Ada Lawan
Kalau kamu suka snorkeling atau diving, Tomia ini surganya. Nggak lebay, tapi saya belum pernah lihat terumbu karang seindah dan sehidup itu. Warnanya cerah, dan ikan-ikan kecil berenang bebas tanpa takut manusia. Rasanya seperti masuk ke dunia lain.
Saya sempat diving di beberapa spot yang katanya favorit para penyelam dunia, kayak Roma’s Reef dan House Reef. Kata pemandu saya, visibilitas airnya bisa sampai 40 meter. Nggak heran sih, karena pas saya nyelam, saya bisa lihat dasar laut dengan jelas. Bahkan ada momen saya diam sejenak di dalam air, cuma buat menikmati betapa damainya tempat itu.
Dan menariknya, selain keindahan alam, ekosistem laut di sini masih terjaga. Warga lokal benar-benar menjaga laut mereka. Mereka sadar, kalau laut rusak, bukan cuma wisatawan yang rugi, tapi kehidupan mereka juga. Salut banget!
Penduduk Lokal yang Ramah dan Budaya yang Unik
Saya nginap di salah satu homestay milik warga lokal. Nggak mewah, tapi bersih dan nyaman banget. Yang paling saya suka, setiap pagi disuguhin kopi lokal dan pisang goreng hangat. Kadang malah diajak ngobrol panjang lebar soal kehidupan di pulau.
Salah satu pengalaman paling berkesan adalah ikut acara “Posi’i Tumbu,” semacam tradisi syukuran hasil laut. Saya diajak ikut makan bareng di pinggir pantai, duduk lesehan, makan ikan bakar pakai sambal colo-colo yang pedesnya nendang. Momen itu bikin saya sadar, hidup itu bisa sesederhana itu dan tetap bahagia.
Dan kalau kamu ke sini, jangan lupa mampir ke Benteng Patua. Tempatnya punya nilai sejarah dan pemandangan sunset-nya luar biasa. Saya sempat duduk di sana sendirian, cuma buat merenung dan menikmati senja. Momen yang nggak akan saya lupakan.
Tips Penting Sebelum Kamu ke Pulau Tomia
Setelah saya ngalamin langsung, ada beberapa hal penting yang harus kamu siapin kalau mau ke Tomia:
-
Pesan penginapan dari jauh-jauh hari. Tomia belum sepopuler Bali, jadi penginapan terbatas. Jangan dadakan!
-
Bawa uang tunai. ATM di sini jarang banget. Kalau bisa, siapin cash dari Wangi-Wangi.
-
Sinyal susah. Jadi siap-siap buat detoks media sosial. Tapi justru itu yang bikin liburannya terasa nyata.
-
Bawa perlengkapan snorkeling atau diving sendiri. Meskipun ada yang nyewa, tapi kadang nggak selalu tersedia.
-
Jaga etika dan lingkungan. Jangan buang sampah sembarangan. Warga lokal sangat menghargai kebersihan.
Percaya deh, kalau kamu udah sampai di sana, semua perjuangan dan repotnya perjalanan bakal terbayar lunas.
Makanan Khas yang Bikin Kangen
Salah satu hal yang saya nggak nyangka dari Tomia adalah makanannya enak-enak banget! Selain ikan bakar, saya juga sempat coba Kasuwi—makanan dari ubi yang dihaluskan lalu dikukus. Rasanya sederhana tapi nagih.
Ada juga sambal Parende yang biasanya disajikan bareng ikan. Rasanya khas, dan katanya sih cuma bisa nemu di Wakatobi. Saya sampai minta resepnya ke ibu homestay, walau nggak yakin bisa nyontek rasanya di rumah.
Selain itu, warga di sana juga suka banget bikin cemilan dari kelapa dan sagu. Saya sempat dikasih kue sagu yang gurih banget, cocok buat teman minum teh sore-sore sambil liat matahari tenggelam.
Pelajaran Hidup yang Saya Petik dari Tomia
Kalau saya bisa simpulkan, Tomia itu lebih dari sekadar tempat wisata. Pulau ini ngajarin saya banyak hal. Tentang kesederhanaan, tentang menghargai alam, dan tentang pentingnya hidup dalam momen. Kita sering banget keburu-buru, ngejar ini itu, sampai lupa nikmatin hal-hal kecil kayak ngobrol bareng warga lokal atau duduk di pantai cuma buat lihat ombak.
Salah satu momen yang paling membekas adalah saat saya ngobrol sama anak kecil yang tinggal di sana. Namanya Rafi, umur sekitar 10 tahun. Dia cerita kalau hampir setiap sore dia main di pantai bareng teman-temannya. Nggak pakai gadget, cuma berlarian dan main pasir. Saya jadi mikir, kapan terakhir kali saya main tanpa mikir kerjaan?
Kenapa Kamu Harus Masukin Tomia ke Bucket List
Oke, saya tahu ada banyak tempat keren di Indonesia. Tapi Tomia ini punya sesuatu yang beda. Dia nggak cuma jual pemandangan, tapi juga pengalaman hidup. Kamu akan pulang bukan cuma dengan foto-foto keren, tapi juga cerita yang bisa kamu kenang seumur hidup.
Pulau ini cocok banget buat kamu yang butuh istirahat dari hiruk-pikuk kota. Yang pengen reconnect sama alam, dan juga sama diri sendiri. Dan karena masih belum terlalu ramai, kamu bisa nikmatin semua itu tanpa gangguan. Tapi inget ya, tetap jaga lingkungan dan hormati budaya lokal.
Cara Menuju Pulau Tomia (Lengkap dan Jelas)
Kalau kamu serius pengen ke Tomia, ini rutenya secara lengkap:
-
Naik pesawat ke Wangi-Wangi (Bandara Matahora – WNI) dari Kendari atau Makassar.
-
Dari Wangi-Wangi, kamu harus naik kapal cepat ke Pulau Tomia. Jadwalnya nggak setiap hari, jadi pastikan cek dulu atau tanyakan ke penginapan.
-
Alternatif lainnya, kamu bisa naik kapal dari Pelabuhan Bau-Bau ke Tomia, tapi rutenya lebih panjang dan lama.
Alamat lengkap Pulau Tomia adalah: Pulau Tomia, Kecamatan Tomia, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara, Kode Pos 93791, Indonesia.
Kalau kamu bingung soal transportasi lokal, tenang aja. Biasanya pemilik homestay atau guide lokal siap bantu. Mereka ramah banget, dan bahkan rela antar jemput kalau kamu minta baik-baik.
Pulau Tomia Bukan Sekadar Liburan, Tapi Pengalaman Hidup
Saya udah pernah liburan ke tempat-tempat keren, dari Raja Ampat sampai Labuan Bajo. Tapi jujur, Tomia punya tempat khusus di hati saya. Ini bukan cuma soal keindahan alamnya, tapi juga rasa damai dan hangat yang saya dapat di sana.
Kalau kamu lagi cari tempat yang bisa bikin kamu merasa “pulang”, meskipun kamu belum pernah ke sana sebelumnya, Tomia adalah jawabannya. Jadi, jangan cuma simpan tempat ini di bucket list. Lakuin, datengin, rasain.
Baca Juga Artikel Berikut: Pantai Pangandaran: Destinasi Wisata Alam dan Kuliner yang Wajib Dikunjungi