Bungeoppang: Jajanan Korea yang Bikin Ketagihan dan Cara Membuatnya Sendiri di Rumah

Bungeoppang

Pernah Bungeoppang nggak sih, kamu lagi jalan-jalan terus nemu jajanan Korea yang bentuknya lucu banget? Kayak ikan, bulat, tapi isinya manis dan bikin pengen food terus? Nah, itu namanya Bungeoppang. Aku pertama kali kenal Bungeoppang waktu nonton drama Korea yang scene di pasar tradisionalnya lengkap banget. Dari situ penasaran, dan wikipedia setelah coba-coba sendiri, aku malah jadi ketagihan banget sama jajanan yang satu ini.

Kalau kamu belum tahu, Bungeoppang itu sebenarnya semacam roti isi berbentuk ikan yang paling populer di Korea Selatan, terutama waktu musim dingin. Jadi kalau kamu pernah lihat di drama, penjualnya biasanya pake cetakan khusus yang bentuknya ikan, terus diisi adonan dan isian manis kayak kacang merah. Nah, kali ini aku mau cerita gimana pengalaman aku kenal Bungeoppang, kenapa rasanya bikin nagih, dan yang paling penting, gimana cara bikin sendiri di rumah tanpa ribet.

Awal Ketemu Bungeoppang dan Kenapa Aku Langsung Suka

Awal banget ketemu Bungeoppang itu waktu aku lagi iseng browsing resep makanan Korea. Pas liat fotonya, langsung kepikiran “Wah, lucu banget ya bentuk ikannya. Pasti enak juga nih.” Setelah coba buat sendiri, ternyata beneran enak, lho. Apalagi waktu aku pakai isian kacang merah asli yang manisnya pas.

Bungeoppang

Kalau kamu belum pernah coba, Bungeoppang ini kayak waffle tapi bentuknya ikan dan biasanya diisi pasta kacang merah manis (red bean paste). Tapi, ada juga varian lain yang lebih kekinian, kayak isi cokelat, keju, bahkan custard. Karena teksturnya yang crispy di luar dan lembut di dalam, rasanya itu perpaduan yang bikin lidah senang banget.

Dari pengalaman pribadi, waktu pertama kali bikin Bungeoppang, aku sempat bingung dengan adonannya. Awalnya terlalu cair, jadi hasil cetakannya kurang bagus dan gampang hancur waktu diangkat. Tapi setelah beberapa kali coba-coba, aku baru tahu rahasianya: adonan harus pas kekentalannya, dan cetakannya harus panas banget sebelum adonan dituangkan.

Apa Sih Bungeoppang Itu, Asal-usul dan Kenapa Populer?

Kalau mau tahu sejarah singkatnya, Bungeoppang (dibaca: bung-eo-ppang) berasal dari Korea Selatan. Kata “Bungeo” berarti ikan karper dan “ppang” artinya roti atau kue. Jadi kalau diartikan bebas, Bungeoppang adalah “roti ikan karper.” Unik, kan?

Di Korea, Bungeoppang biasanya dijual di musim dingin. Bayangin deh, dingin-dingin gigit roti hangat dengan isian manis yang meleleh di mulut. Aku pernah baca, jajanan ini sudah populer sejak tahun 1930-an dan terus jadi favorit sampai sekarang. Bahkan kalau kamu jalan ke pinggir jalan di Korea pas musim dingin, hampir pasti nemu penjual Bungeoppang yang antriannya panjang banget.

Menurutku, salah satu alasan kenapa Bungeoppang jadi hits adalah karena bentuknya yang unik dan menarik. Buat anak-anak, bentuk ikan ini jadi mainan juga. Selain itu, rasanya yang manis dan hangat pas banget buat penghilang dingin.

Cara Membuat Bungeoppang di Rumah: Panduan Praktis Buat Pemula

Bungeoppang

Nah, ini bagian favorit aku buat sharing. Setelah beberapa kali nyoba resep dan eksperimen, aku punya resep sederhana yang gampang banget buat kamu coba di rumah. Bahkan tanpa cetakan Bungeoppang khusus pun, kamu bisa bikin versi sederhana yang tetap enak.

Bahan-Bahan yang Dibutuhkan

  • 200 gram tepung terigu serbaguna

  • 1 sdt baking powder

  • 2 sdm gula pasir

  • 1 butir telur

  • 250 ml susu cair (boleh diganti air biasa)

  • 1/2 sdt vanili (opsional)

  • Pasta kacang merah manis (red bean paste) sekitar 100 gram (bisa beli di toko bahan kue atau Asian market)

  • Minyak secukupnya untuk mengoles cetakan

Alat yang Dibutuhkan

  • Cetakan Bungeoppang (kalau nggak ada, bisa pakai cetakan waffle atau cetakan kue apa saja berbentuk kecil)

  • Kompor atau pemanggang listrik

  • Sendok kecil untuk isi

Cara Membuatnya

  1. Campur bahan kering (tepung, baking powder, gula) dalam satu mangkuk.

  2. Dalam mangkuk lain, kocok telur, susu, dan vanili sampai rata.

  3. Tuang campuran cair ke bahan kering sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai adonan lembut dan nggak terlalu cair. Konsistensi pas itu kayak adonan pancake, nggak encer banget tapi juga nggak terlalu kental.

  4. Panaskan cetakan Bungeoppang, oles tipis dengan minyak supaya nanti nggak lengket.

  5. Tuang sedikit adonan ke cetakan, lalu tambahkan satu sendok kecil pasta kacang merah di tengahnya. Tutup dengan adonan lagi sampai cetakan penuh.

  6. Tutup cetakan dan masak selama 3-5 menit sampai warnanya kuning keemasan dan bagian luar agak renyah.

  7. Angkat dan sajikan hangat.

Kesalahan yang Sering Aku Alami dan Cara Mengatasinya

Bungeoppang

Pas awal-awal belajar bikin Bungeoppang, aku tuh sering banget ngalamin kegagalan yang bikin sebel. Misalnya:

  • Adonan terlalu cair: Akibatnya, bentuk ikan nggak kelihatan jelas dan gampang hancur waktu diangkat. Solusinya, tambahin sedikit tepung dan pastikan adonan agak kental tapi masih bisa dituang.

  • Cetakan kurang panas: Kalau cetakan belum panas maksimal, Bungeoppang jadi bantet dan lengket. Jadi, jangan buru-buru tuang adonan, panasin cetakan dulu selama beberapa menit.

  • Isi terlalu banyak: Kadang aku terlalu bersemangat ngasih isi kacang merah sampai isian tumpah keluar. Ini bikin cetakan sulit ditutup rapat dan hasilnya nggak rapi. Saran aku, cukup satu sendok kecil saja per cetakan.

  • Nggak dioles minyak: Ini fatal. Kalau cetakan nggak dioles minyak, hasilnya pasti lengket dan susah diangkat.

Variasi Isi Bungeoppang yang Bikin Ngiler

Setelah kenal dengan resep dasar, aku mulai coba-coba variasi isi yang bikin Bungeoppang makin seru:

  • Cokelat leleh: Pas musim dingin, aku suka isi Bungeoppang dengan potongan cokelat batangan. Pas dimakan hangat, cokelatnya meleleh, duh bikin nagih banget!

  • Keju mozarella: Kalau suka gurih, isi dengan keju mozarella juga juara. Gurih dan manis jadi satu.

  • Custard vanilla: Ini cocok buat yang suka rasa manis lembut dan creamy.

  • Kacang tanah cincang: Untuk yang suka tekstur crunchy, bisa tambahin kacang tanah cincang dicampur dengan pasta kacang merah.

Bungeoppang sebagai Peluang Bisnis Kecil-kecilan

Selain jadi cemilan favorit, aku juga pernah coba-coba jual Bungeoppang secara kecil-kecilan. Dari pengalaman itu, aku belajar banyak hal:

  • Harga jualnya cukup terjangkau, sekitar Rp10.000 sampai Rp15.000 per buah, tergantung ukuran dan isi.

  • Modal utama yang diperlukan cuma cetakan dan bahan dasar.

  • Lokasi strategis itu kunci, misalnya di dekat kampus, pasar, atau tempat wisata.

  • Promosi lewat sosial media bisa membantu banget buat dikenal orang.

  • Yang penting jaga kualitas rasa dan kebersihan.

Kalau kamu suka masak dan mau coba bisnis makanan ringan, Bungeoppang ini worth banget dicoba. Dengan modal kecil dan resep yang simpel, kamu bisa dapet untung lumayan, apalagi kalau rajin promosi.

Penutup: Kenapa Kamu Harus Coba Bungeoppang Sekarang Juga?

Menurut aku, Bungeoppang bukan cuma sekadar jajanan. Dia kayak temen lama yang selalu bikin mood jadi bagus setiap kali makan. Bentuknya yang unik, rasanya yang manis dan hangat, juga proses buatnya yang seru bikin pengalaman makan jadi lebih berkesan.

Kalau kamu lagi nyari ide cemilan baru yang beda dari biasanya, coba deh bikin Bungeoppang sendiri. Selain bikin puas karena hasil karya sendiri, kamu juga bisa kreasikan isi sesuai selera. Dan kalau nggak mau ribet, banyak penjual Bungeoppang enak yang bisa kamu temukan sekarang ini, khususnya di kota besar.

Jangan lupa, bikin Bungeoppang itu butuh kesabaran dan sedikit trial and error. Aku juga dulu sering gagal, tapi justru dari situ aku belajar banyak. Jadi jangan gampang nyerah, terus coba sampai kamu dapet hasil yang kamu suka.

Sekian dulu cerita aku tentang Bungeoppang. Semoga kamu makin semangat buat coba dan eksperimen sendiri di dapur. Kalau kamu sudah pernah coba bikin atau makan Bungeoppang, share dong pengalamannya! Siapa tahu kita bisa tukar tips dan trik supaya lebih jago lagi.

Baca Juga Artikel Ini: Gabus Pucung: Warisan Rasa dari Betawi yang Nggak Boleh Dilupain

Author