Aku masih ingat pertama kali mendengar nama Ca phe trung, kopi telur khas Vietnam itu. Waktu itu, aku kira orang bercanda—masa iya, kopi dicampur telur? Tapi ternyata, begitu aku mencicipinya langsung di Hanoi, pandanganku soal kopi berubah total. Ada sensasi lembut seperti tiramisu, rasa manis legit seperti custard, tapi tetap ada tendangan pahit kopi di ujung lidah. Aneh tapi nagih banget.
Awal Mula Aku Kenal Ca phe trung
Aku pertama kali kenal Ca phe trung bukan dari Vietnam langsung, tapi dari obrolan dengan seorang teman barista di Jakarta. Dia cerita kalau ada minuman kopi unik yang pakai kuning telur dan susu kental manis. Katanya, “Lu harus coba, bro. Rasanya kayak minum dessert, tapi bentuknya kopi Wikipedia.”
Nah, sejak itu aku mulai penasaran. Waktu akhirnya berkesempatan ke Vietnam—tepatnya ke Hanoi—aku langsung masukkan satu tempat legendaris ke daftar kunjungan: Giang Café, tempat asal mula Ca phe trung yang katanya sudah berdiri sejak 1946. Begitu sampai, suasananya klasik banget, penuh aroma kopi dan suara sendok mengaduk gelas kaca.
Barista di sana menjelaskan sedikit sejarahnya. Dulu, sekitar tahun 1940-an, susu segar sulit ditemukan di Vietnam karena masa perang. Akhirnya, seorang bartender hotel bernama Nguyen Van Giang mencoba mengganti susu dengan kuning telur dan susu kental manis. Siapa sangka eksperimen itu malah jadi ikon kopi nasional.
Dan dari situ, lahirlah Ca phe trung, si kopi telur legendaris.
Pengalaman Pertama Menikmati Ca phe trung di Hanoi
Begitu gelasnya datang, aku agak kaget. Bentuknya bukan seperti kopi biasa. Lapisan atasnya tebal, kuning keemasan, dan terlihat seperti busa lembut. Saat kuaduk sedikit, aroma manis telur dan kopi berpadu. Aku hirup pelan-pelan, lalu teguk sedikit.
Wah, jujur aja… rasanya luar biasa.
Bayangkan, rasa pahit kopi robusta khas Vietnam berpadu dengan manis gurih dari kuning telur dan susu. Teksturnya lembut, seperti mousse. Kalau kamu pernah makan puding karamel, mirip, tapi ada pahit-pahit khas kopi di baliknya. Minuman ini benar-benar unik, seperti hidangan penutup sekaligus energi booster pagi hari.
Barista bilang, minuman ini bisa disajikan panas atau dingin. Aku coba yang panas dulu, dan ternyata rasa creamy-nya lebih kuat. Lalu keesokan harinya aku pesan versi dingin, dan sensasinya berubah total—lebih ringan, tapi tetap kaya rasa.
Rahasia di Balik Rasa Lembutnya: Resep Tradisional Ca phe trung
Setelah jatuh cinta sama rasanya, aku mulai kepikiran buat bikin sendiri di rumah. Aku tanya-tanya ke barista Giang Café tentang caranya. Ternyata, resep dasarnya cukup sederhana, tapi perlu ketelitian dan kesabaran.
Berikut resep klasik yang aku pelajari (dan sering aku ulang di rumah):
Bahan:
-
1 kuning telur ayam segar
-
2 sendok makan susu kental manis
-
1 sendok teh gula
-
1 gelas kecil kopi Vietnam (robusta kental, bisa pakai drip filter Phin)
Langkah membuatnya:
-
Kocok kuning telur, susu kental, dan gula hingga mengembang lembut. Bisa pakai mixer kecil biar cepat.
-
Seduh kopi dengan metode Phin Vietnam supaya hasilnya pekat dan aromatik.
-
Tuang kopi panas ke dalam cangkir kecil.
-
Perlahan tambahkan campuran telur di atas kopi, biar lapisannya cantik.
Tips kecil dari barista:
Kalau kamu pengin hasilnya sempurna, pastikan telur benar-benar segar. Karena kalau nggak, aroma amisnya bisa ganggu banget. Aku pernah coba pakai telur sisa di kulkas dua hari, dan hasilnya… yah, bukan bencana sih, tapi cukup bikin ilfil.
Oh iya, ada juga yang suka nambah sedikit vanili biar lebih wangi, atau sedikit cokelat bubuk di atasnya. Rasanya jadi lebih mirip dessert Italia, tapi tetap punya ciri khas Vietnam yang kuat.
Perbandingan Rasa: Ca phe trung vs Kopi Susu Biasa
Sebagai orang yang udah akrab banget sama kopi susu kekinian di Indonesia, aku bisa bilang perbedaan antara Ca phe trung dan kopi susu biasa itu seperti antara lagu jazz dan pop.
Kopi susu biasa lebih ringan, gampang diminum kapan aja, sementara Ca phe trung lebih “berat” dan nikmatinya harus pelan-pelan. Rasanya bikin kamu berhenti sejenak, kayak menikmati sore di pinggir jalan Hanoi sambil nonton orang lalu-lalang.
Secara teknis, kopi telur punya rasa manis yang lebih pekat, dengan tekstur lembut seperti foam. Sedangkan kopi susu biasanya cenderung cair dan lebih balance antara manis dan pahit. Jadi, buatku pribadi, minuman ini lebih cocok dinikmati setelah makan siang atau malam hari, bukan pagi hari sebelum kerja.
Pengalaman Gagal Bikin di Rumah
Ngomongin pengalaman pribadi, aku sempat gagal total waktu pertama kali nyoba bikin di rumah. Aku terlalu semangat, sampai nggak perhatiin suhu kopi. Ternyata, kalau kamu tuang campuran telur ke kopi yang terlalu panas, hasilnya jadi kayak telur orak-arik!
Serius, waktu itu aku lihat busa cantik yang aku kocok dengan sabar berubah jadi serpihan kuning yang ngambang di kopi hitam. Rasanya… hmm, bisa dibilang seperti minum omelet cair dengan kopi pahit.
Dari situ aku belajar pentingnya mengatur suhu kopi. Jangan langsung dari air mendidih. Idealnya, biarkan kopi agak dingin beberapa menit sebelum dituang ke campuran telur.
Aku juga belajar pakai mixer kecil biar busanya halus dan stabil. Kalau cuma pakai sendok atau whisk manual, biasanya busa cepat turun dan nggak tahan lama.
Cà Phê Trứng dan Budaya Kopi di Vietnam
Kalau kamu pecinta kopi sejati, kamu pasti tahu bahwa Vietnam itu punya budaya kopi yang luar biasa kuat. Negara ini adalah produsen kopi robusta terbesar di dunia, dan hampir di setiap sudut Hanoi atau Ho Chi Minh City, kamu bisa menemukan kedai kopi kecil yang selalu ramai dari pagi sampai malam.
Yang menarik, kopi di sana bukan cuma soal “minum biar melek”, tapi soal ritual sosial. Orang Vietnam suka duduk lama di kedai, ngobrol, nulis, bahkan kerja sambil minum kopi.
Nah, Ca phe trung punya tempat khusus di budaya itu. Ia bukan sekadar minuman, tapi simbol kreativitas dan adaptasi—lahir dari keterbatasan, tapi jadi warisan nasional.
Aku sering bilang ke murid-muridku (karena aku memang suka ngajak mereka ngobrol tentang budaya dunia): “Dari segelas kopi telur, kita belajar bahwa kreativitas bisa muncul dari kondisi tersulit sekalipun.”
Tips Membuat Versi Modern Ca phe trung di Rumah
Setelah beberapa kali bereksperimen, aku mulai coba versi modernnya. Mungkin kamu juga mau coba kalau suka eksplorasi rasa.
Beberapa variasi yang bisa kamu coba:
-
Cà Phê Trứng dingin dengan es batu dan whipped cream. Hasilnya kayak milkshake tapi ada rasa kopi yang kuat.
-
Cà Phê Trứng dengan tambahan cokelat leleh atau bubuk matcha. Ini cocok banget buat kamu yang nggak terlalu suka rasa kopi pahit.
-
Cà Phê Trứng tanpa gula, pakai madu alami. Rasanya lebih earthy dan sehat sedikit.
Oh iya, satu trik kecil: kalau kamu takut bau amis telur, tambahkan sedikit garam atau vanila saat mengocok kuning telur. Ajaibnya, ini bisa menetralkan aroma tanpa mengubah rasa.
Baca fakta seputar : culinary
Baca juga artikel menarik tentang : Ayam Filler Lada Hitam: Resep Gurih Pedas yang Bikin Nasi Nambah Terus