Pertama kali gue makan Martabak Mesir tuh sekitar 10 tahun lalu. Lagi jalan-jalan sore di kota tua Semarang, ada abang martabak kaki lima yang jualannya sederhana, tapi aromanya… astaga! Wangi rempahnya udah nyambar dari 10 meter. Gak pakai mikir lama, langsung pesen satu.
Begitu gigitan pertama mendarat di mulut, rasanya tuh kompleks tapi nyaman. Ada gurih dari daging cincang, harum rempah seperti kari, telur yang lembut, dan kulit martabak yang garing tapi tetap lentur. Kalau boleh lebay, rasanya kayak pelukan hangat di sore hujan.
Gue langsung jatuh cinta.
Beda dari martabak manis atau martabak telur biasa, Martabak Mesir punya karakter kuat. Rasanya bold, mirip masakan Timur Tengah tapi udah disesuaikan sama lidah lokal. Pokoknya, ini jenis martabak yang bikin lo rela ngantri meski malam udah dingin.
Kenapa Martabak Mesir Begitu Populer? Ini Rahasianya
Kalau lo tanya kenapa Culinary Martabak Mesir makin laris dan populer di mana-mana, jawabannya simple: rasa dan aroma yang khas.
Martabak ini bawa vibe makanan khas Padang tapi juga ada nuansa India atau Arabnya. Ini karena rempah-rempah yang dipakai, seperti jintan, kari bubuk, ketumbar, sampai lada hitam. Kombinasi ini ngasih cita rasa yang nggak ngebosenin.
Dan yang paling penting, Martabak Mesir itu kenyangin banget! Cocok dimakan buat makan malam, camilan berat, bahkan sahur pas bulan puasa. Dagingnya melimpah, teksturnya padat tapi lembut, bikin perut puas.
Selain itu, visualnya juga menggoda. Potongan martabak yang kering di luar tapi juicy di dalam, disajikan dengan acar segar dan saus cuka pedas… duh, siapa yang bisa nolak?
Tips Membuat Martabak Mesir yang Anti-Gagal
Jujur ya, waktu pertama kali gue coba bikin sendiri di rumah. cookpad.. hasilnya ZONK. Kulitnya robek, isian malah kebanyakan minyak, dan rasanya datar kayak orang baru bangun tidur.
Tapi dari situ gue belajar. Nah, berikut beberapa tips yang gue temukan selama coba-coba bikin sendiri:
-
Gunakan daging sapi segar, cincang sendiri kalau bisa. Biar tekstur dan rasanya maksimal.
-
Tumis bumbu dulu sebelum dicampur ke adonan isian. Biar bumbunya matang dan harum.
-
Campurkan telur terakhir, jangan saat daging masih panas, biar gak mateng duluan dan berantakan.
-
Gunakan kulit martabak khusus, atau bisa juga bikin sendiri dari campuran tepung terigu, garam, air, dan minyak. Harus lentur tapi kuat.
-
Masak di teflon datar atau wajan datar anti lengket, pakai api kecil biar matangnya merata.
Kalau lo ngikutin langkah-langkah ini, dijamin Martabak Mesir buatan lo bakal bikin tetangga ngintip bau dapur.
Resep Martabak Mesir Sederhana Ala Rumah
Berikut resep Martabak Mesir favorit gue yang udah sering gue pakai. Cocok buat 3–4 porsi.
Bahan Kulit:
-
250 gram tepung terigu
-
1 sdt garam
-
2 sdm minyak goreng
-
150 ml air (kurang lebih)
Bahan Isian:
-
250 gram daging sapi cincang
-
3 siung bawang putih (cincang)
-
5 siung bawang merah (cincang)
-
1 batang daun bawang (iris)
-
2 sdt bubuk kari
-
1 sdt ketumbar bubuk
-
Garam, gula, dan merica secukupnya
-
3 butir telur ayam
Cara Membuat:
-
Campurkan bahan kulit, uleni hingga kalis. Diamkan 30 menit.
-
Tumis bawang merah dan putih sampai harum. Masukkan daging dan bumbu.
-
Setelah matang, angkat dan dinginkan.
-
Tambahkan daun bawang dan telur ke isian, aduk rata.
-
Ambil kulit, pipihkan, isi dengan campuran daging.
-
Lipat seperti amplop, goreng dengan sedikit minyak hingga kecoklatan.
-
Sajikan dengan acar timun dan cabai rawit.
Pengalaman Pribadi: Dari Gagal Total Sampai Jadi Menu Andalan di Rumah
Waktu pandemi kemarin, gue jadi sering masak di rumah, dan Martabak Mesir termasuk yang paling sering dicoba. Tapi kayak yang gue bilang tadi, awalnya kacau banget. Pernah tuh pas mau dibalik, kulitnya sobek, isiannya tumpah, dan telur gosong. Gue sempet nyerah.
Tapi setelah banyak nonton video, baca-baca blog masak, dan tanya ke temen yang jualan martabak… akhirnya berhasil juga. Sekarang malah jadi menu andalan tiap akhir pekan. Anak-anak suka, istri bilang rasanya kaya abang martabak depan pasar, dan gue? Ya puas lah, bisa bikin sendiri makanan seenak itu!
Yang paling gue suka, bikin Martabak Mesir tuh seru. Kita bisa atur isian sesuai selera. Kadang gue tambahin keju parut, kadang juga campur daging kambing biar makin ‘Arab’ rasanya. Fleksibel banget.
Asal-Usul Martabak Mesir: Jejak Timur Tengah di Atas Wajan Orang Indonesia
Sebagai penggemar kuliner yang suka ngebahas sejarah makanan, gue juga penasaran: Kenapa dinamain Martabak Mesir? Emangnya ini makanan dari Mesir beneran?
Ternyata setelah gue cari tahu, sebutan Martabak Mesir itu lebih ke pengaruh masakan Timur Tengah dan India, terutama dari segi bumbu. Kalau ditarik benang merahnya, makanan ini mirip sama Murtabak, yang populer di India, Yaman, hingga Malaysia. Di negara-negara itu, murtabak sering dijadikan makanan berbuka puasa atau sajian khusus di hari raya.
Waktu pedagang dari Gujarat dan Yaman datang ke Nusantara ratusan tahun lalu, mereka bawa serta budaya kulinernya. Dari situlah, murtabak beradaptasi dengan bahan-bahan lokal dan akhirnya lahir versi khas Indonesia yang kita kenal sebagai Martabak Mesir. Walaupun namanya Mesir, bukan berarti makanan ini asli dari sana ya—tapi inspirasinya memang mengarah ke rempah-rempah ala Timur Tengah.
Di Indonesia, martabak ini paling terkenal di Sumatra Barat dan Medan, karena komunitas keturunan Arab dan India cukup banyak di sana. Tapi sekarang, dari Jakarta sampai Makassar pun udah banyak yang jual, bahkan sampai ke food court mall kelas atas. Martabak Mesir udah jadi simbol keragaman rasa dan budaya yang disatuin di atas loyang datar panas.
Dan buat gue pribadi, makin ngerti sejarah dan asalnya, rasa martabaknya jadi makin dalam. Kayak ada rasa bangga dan rasa penasaran bercampur saat makan. Bayangin, makanan yang lo makan sekarang tuh hasil dari perjalanan sejarah ratusan tahun. Gila keren, kan?
Perbedaan Martabak Mesir dan Martabak Telur Biasa: Jangan Sampai Tertukar!
Gue dulu sempat mikir Martabak Mesir itu ya sama aja kayak martabak telur biasa yang sering gue beli di abang-abang pinggir jalan. Tapi ternyata beda, bro! Perbedaan paling mencolok itu di isian dan rempah-rempahnya. Kalau martabak telur biasa biasanya pakai telur, daun bawang, dan kadang daging cincang yang simpel, Martabak Mesir punya rasa yang lebih “nendang” karena pakai campuran kari bubuk, jintan, ketumbar, dan kadang ditambah dengan sedikit kayu manis. Rasa dagingnya juga lebih dominan karena kadang pakai daging kambing cincang, bukan cuma sapi. Pertama kali nyobain, gue langsung ngerasa lidah ini kayak diajak jalan-jalan ke Timur Tengah. Aromanya khas banget! Jadi kalau kamu pernah makan martabak yang bikin nagih sampai pengen nambah, bisa jadi itu Martabak Mesir dan bukan martabak biasa.
Martabak Mesir, Hidangan yang Layak Dicoba Siapapun!
Kalau lo belum pernah coba Martabak Mesir, lo bener-bener harus cobain. Entah beli dari abang martabak langganan atau bikin sendiri, sensasi rasa yang kaya rempah dan tekstur yang pas bakal bikin lo ketagihan.
Dan buat lo yang suka masak, jangan takut gagal. Gagal itu bagian dari proses. Martabak Mesir bukan cuma makanan, tapi juga pengalaman—dari belajar, bereksperimen, sampai akhirnya puas makan hasil tangan sendiri.
Gue yakin, lo bakal bilang hal yang sama kayak gue waktu pertama kali berhasil bikin:
“Wah, ini mah enak banget… harus bikin lagi!”
Baca juga artikel menarik lainnya tentang Ayam Kung Pao: Resep Sederhana untuk Hidangan Pedas yang Menggugah Selera disini